Tuesday, November 18, 2014

File Sharing Samba

No comments
Kali ini saya akan memberikan tutorial cara menginstall dan mengkonfigurasikan samba di server dan client. Samba adalah server adalah suatu layanan sharing data antara linux dan windows. Pengertian dari samba itu sendiri adalah aplikasi mesin unix/linux yang mengimplentasikan protokol SMB (server massage block). Fungsi dari samba adalah sebagai penyedia layanan sharing berbagai data di linux untuk bisa di akses oleh client-client windows untuk saling bisa bertukar data satu sama lain antara server dan client.
Saya menggunakan server debian dan 2 client. client pertama adalah windows dan client kedua adalah linux dekstop (opensuse).
Berikut adalah topologi jaringan samba yang saya buat :

PADA SERVER DEBIAN 
1.   Atur IP di debian server dengan perintah ‘nano /etc/network/interfaces’.

2. Setelah itu atur IP terserah kalian.

3.  Setelah mengatur IP saatnya merestart dengan perintah ‘/etc/init.d/networking restart’.

4. Setelah itu saatnya menginstall samba di debian server, dengan perintah ‘apt-get install samba’.

5. Setelah menginstall samba, saatnya masuk ke direktori root, dengan perintah ‘cd /’.

6. Setelah masuk ke direktori root, buat file untuk sharing, dengan perintah ‘mkdir (namafile)’.

7. Lalu buat satu file lagi untuk sharing, dengan perintah ‘mkdir (namafile)’.

8. Lalu setelah membuat 2 file untuk sharing, saatnya mengedit file samba, dengan perintah ‘nano /etc/samba/smb.conf’.

9. Setelah masuk ke file samba, cari tulisan Authentication.

10. Lalu hapus tanda pagar sebelum security, menjadi seperti berikut ini.

11. Lalu scroll ke paling bawah, sampai terlihat seperti ini.

12. Lalu edit direktori pertama yang tadi dibuat, menjadi seperti berikut ini.

13. Lalu edit juga direktori kedua yang tadi dibuat, menjadi seperti berikut ini.

14. Setelah mengedit direktori pertama dan kedua, saatnya merestart samba, dengan perintah ‘/etc/init.d/samba restart’.

15. Lalu buat user yang nantinya akan digunakan untuk login di samba client, dengan perintah ‘adduser (namauser)’.

16. Lalu ketikan perintah ’smbpasswd –a (namauseryangtadidibuat)’.

17. Lalu masukan password yang nantinya akan digunakan untuk login oleh samba client.

18. Setelah itu saatnya restart samba, dengan perintah ‘/etc/init.d/samba restart’.

PADA CLIENT WINDOWS
19.  Pertama atur dulu IP di windows dengan gatewaynya IP server debian.

20. Setelah itu coba PING ke IP server.

21. Jika sudah berhasil terhubung antara client windows dengan server debian, saatnya masuk ke samba client. Caranya tekan logo windows+R atau run, lalu ketikan \\(IPserver).

22. Lalu akan terlihat kolom login ke samba.

23. Lalu masukan username dan password yang tadi dibuat di server debian.

24. Lalu akan terlihat file samba di client windows.

25. Lalu coba buat file di direktori baca.

26. Pembuatan file di direktori baca gagal/tidak bisa karena direktori baca hanya dapat melihat tidak bisa membuat ataupun mengedit, lalu coba buat file di direktori tulis.

27. Jika bisa itu artinya direktori tulis, bisa membuat, mengedit, menghapus file. Coba edit file yang baru saja dibuat.

28. Setelah itu coba ganti nama dari file tersebut.

29. Lalu coba masuk ke direktori tulis di server, dan ketikan perintah ‘ls’ untuk melihat keseluruhan file.

30. Lalu akan terlihat file yang baru saja dibuat di client windows.

31. Coba kita cek apakah file yang dibuat sama atau tidak, ketikan perintah ’nano (namafile)’.

32. Lalu akan terlihat file yang dibuat di client dan yang terlihat di server sama.

PADA CLIENT OPENSUSE
 *Saya disini meng-clone ulang server, sehingga file Andrian.txt yang dibuat di client windows tidak ada, tetapi IP, direktori yang dibuat, dan editan file samba semua sama*
33. Pertama atur IP address dan subnet mask di client open suse terlebih dahulu.

34. Lalu atur gateway di client, gatewaynya adalah IP server debian.

35. Lalu matikan firewall di client opensuse supaya client dapat mengakses samba.

36. Setelah itu coba lakukan PING ke IP server debian.

37. Setelah terhubung antara client opensuse dan server debian, coba buka samba share di home opensuse.

38. Lalu akan terlihat direktori Andrian (andrian-server). Klik atau buka direktori tersebut, dan akan muncul seperti berikut ini, yaitu 2 file yang tadi kita buat di server debian.

39. Coba buat file di direktori baca, apakah bisa atau tidak.

40. Ternyata kita tidak bisa membuat file di direktori baca, karena editan file di samba.conf tidak mengizinkan direktori baca untuk membuat file. Lalu coba buat file di direktori satu lagi, yaitu direktori tulis.

41. Setelah itu coba edit file yang baru saja dibuat.

42. Lalu coba ketikan perintah ‘ls’ di debian server untuk melihat keseluruhan file yang ada di direktori tulis.

43. Lalu akan terlihat file Andrian yang tadi dibuat di client opensuse.

44. Lalu coba kita cek apakah file yang dibuat di client opensuse dan yang terlihat diserver sama atau tidak, dengan perintah ‘nano (namafile)'.

45. Lalu akan terlihat isi file Andrian yang dibuat di client opensuse dan di server sama.

46. Lalu coba gantian, sekarang coba buat file di server, dengan perintah ‘touch (namafile)’.

47. Coba lihat di client opensuse nya, dan akan terlihat file yang tadi dibuat.

48. Lalu coba edit file Admin yang tadi dibuat di server, dengan perintah ‘nano (namafile)’.

49. Lalu edit file Admin, terserah kalian.

50. Lalu coba buka file Admin itu di client opensuse.

Video tutorial menginstall dan mengkonfigurasikan samba : 

Link youtube : https://www.youtube.com/watch?v=D8pBZ0o8UJE

SEKIAN TUTORIAL MENGINSTALL DAN MENGKONFIGURASIKAN SAMBA
TERIMA KASIH :)



No comments :

Post a Comment