Sunday, April 12, 2015

iSCSI (Target dan Initiator)

No comments
iSCSI TARGET DAN INITIATOR
 
  • TOPOLOGI
 

  • TABEL ADDRESSING 
 

  • TUJUAN :
- Mengetahui pengertian dari iSCSI
- Mengetahui cara konfigurasi iSCSI pada iSCSI Target (Server CentOS)
- Mengetahui cara konfigurasi iSCSI pada iSCSI Initiator (Client Debian dan Windows)

  • KONSEP DASAR :
iSCSI merupakan kependekan dari Internet Small Computer System Interface. iSCSI merupakan storage (media penyimpanan) menggunakan internet protokol  sebagai penghubung antara storage dengan server (komputer), dengan kata lain iSCSI digunakan untuk menghubungkan hard disk beserta transfer data melalui jaringan internet maupun intranet. iSCSI biasanya digunakan pada SAN (Storage Area Network).
Konsep iSCSI berbeda dengan NFS dan samba dimana NFS dan samba menempelkan direktori suatu komputer ke direktori komputer yang lain. iSCSI secara gamblang adalah ditujukan untuk menempelkan storage (blok hard disk) pada suatu server (komputer) ke server lain, dan hard disk yang ditempel dibaca seolah-olah blok hard disk internal pada suatu komputer (dapat diformat dan di-mount).

  • KONFIGURASI : 
1. Pada server centos, untuk menambahkan harddisk, pilih menu storage pada virtualbox, lalu tambahkan harddisk dengan cara mengklik gambar harddisk pada controller sata.
 

2. Lalu klik create new disk.
 

3. Setelah itu tentukan kapasitas harddisk tambahan yang akan digunakan, dan bisa juga diganti nama harddisk tersebut, lalu klik create.
 

(MELAKUKAN REPO)
 4. Setelah masuk ke direktori repo, ketikan perintah #ls untuk melihat seluruh file yang ada di repo tersebut.
 

5. Setelah terlihat keseluruhan file yang ada didalam repo, lakukan backup, dengan perintah #mv CentOS-Base.repo CentOs-Base.repo.backup.
 

6. Lakukan backup dengan perintah yang sama terhadap seluruh file kecuali CentOS-Media.repo.
 

7. Setelah itu masuk ke file media yang tadi tidak di backup untuk melakukan edit file, dengan perintah #vi CentOS-Media.repo.
 

8. Akan terlihat tulisan atau file di dalam file media tadi, untuk melakukan edit file tekan “i”.
 

9. Ubah file baseurl yang pertama menjadi file anda, dan pada enable ubah menjadi 1 untuk mengaktifkan.
 

10. Lalu jika anda sudah mengedit terlebih dahulu nama pada file baseurl tadi saatnya membuat file tersebut, dengan perintah #mkdir /media(nama file).
 

11. Setelah itu lakukan mount antara harddisk /dev/sdb1 dengan file yang tadi dibuat, dengan perintah #mount /dev/cdrom /media/(nama file).
 

12. Setelah anda melakukan mounting terhadap /dev/sdb1 tadi dengan file yang anda buat, saatnya merestart, dengan perintah #yum clean all.
 

(MENGINSTALL NANO)
13. Lalu saatnya untuk menginstall nano, dengan perintah #yum install nano.
 

(MENSETTING IP ADDRESS CENTOS)
14. Setelah selesai menginstall nano, setting IP address pada server centos terlebih dahulu, dengan perintah #nano /etc/sysconfig/network-script/ifcfg-eth0.
 

15. Berikut adalah tampilan untuk menyetting IP.
 

16. Setting device dari eth0 menjadi eth1, ubah ONBOOT menjadi=yes, dan BOOTPROTO=none, setelah mengubah tadi tambahkan IP address dan netmask untuk server centos tersebut.
 

17. Setelah mengatur IP address centos, saatnya melakukan restart, dengan perintah #service network restart.
 

(MEMBUAT HARDDISK TAMBAHAN)
18. Lalu ketikan perintah #fdisk –cu /dev/sdb.
 

19. Ketik “n” maksudnya adalah untuk membuat harddisk baru.
 

20. Ketik “p” maksud perintah “p” tersebut adalah untuk memilih primary partition. 
 

21. Ketik “1” maksud perintah “1” tersebut adalah untuk memilih menjadi 1 partisi.
 

22. Lalu akan diminta untuk memasukan kapasitas untuk partisi tersebut, tekan saja enter yang secara default jika kita langsung enter otomatis keseluruhan kapasitas akan di partisi.
 

23. Setelah itu sama seperti langkah di atas, langsung tekan saja enter, yang tujuannya supaya keseluruhan kapasitas akan dipartisi.
 

24. Lalu ketik “t” maksud perintah “t” adalah type.
 

25. Ketik “8e”, maksud perintah “8e” adalah untuk memilih linux LVM.
 

26. Lalu ketik “p”, maksud “p” adalah print/lihat harddisk.
 

27. Setelah itu ketik “w”, maksud perintah “w” adalah untuk menyimpan settingan, lalu keluar.
 

28. Buatlah physical volume di /dev/sdb1 dengan perintah #pvcreate /dev/sdb1.
 

29. Lalu buat volume group dengan nama sesuai keinginan anda, dengan perintah #vgcreate vg_(bebas) /dev/sdb1.
 

30. Lalu buat logical volume sesuai dengan keinginan anda, beserta kapasitasnya (gigabyte = G). dengan perintah #lvcreate -L (kapasitas harddisk)G lv_(bebas) vg_(nama yang tadi dibuat).
 

(MENGINSTALL ISCSI TARGET)
31. Setelah mengatur physical volume, volume group, logical volume, saatnya anda menginstall iSCSI dengan perintah #yum install scsi-target-utils -y.
 

32. Setelah menginstall ISCSI, lakukan edit file targets dengan perintah #nano /etc/tgt/targets.conf.
 

33. Scroll ke paling bawah dari file tersebut dan tambahkan tulisan seperti berikut.
 

34. Setelah melakukan edit file targets, lakukan restart dengan perintah #/etc/rc.d/init.d/tgtd start.
 

35. On kan tgtd yang tadi baru di restart, dengan perintah #chkconfig tgtd on.

36. Untuk melihat target yang aktif pada harddisk yang kita buat sebelumnya, ketikan perintah #tgtadm --mode target --op show.

37. Lalu akan terlihat IP yang sudah terdaftar pada harddisk ISCSI beserta kapasitasnya.
 

(PADA DEBIAN)
38. Pada debian, pertama-tama atur IP addressnya, dengan perintah #nano /etc/network/interfaces.
 

39. Atur IP addressnya, pastikan IP address debian yang dimasukan adalah salah satu dari IP address yang tadi di daftarkan di server centos.
 

40. Setelah mengatur IP address, lakukan restart dengan perintah #/etc/init.d/networking restart.
 

41. Setelah merestart, lakukan installasi iscsi initiator pada debian, dengan perintah #apt-get install open-iscsi.
 

42. Setelah selesai menginstall iscsi initiator, lakukan edit file iscsi pada debian tersebut, dengan perintah #nano /etc/iscsi/iscsid.conf.
 

43. Cari tulisan seperti berikut ini.
 

44. Lalu ubah menjadi seperti berikut ini.
 

45. Setelah itu, temukan lagi tulisan seperti berikut yang berada di bawahnya.
 

46. Lalu ubah juga menjadi seperti berikut ini, masukan username dan password untuk login nantinya.
 

47. Setelah selesai mengedit file iscsi initiator tadi, lakukan restart dengan perintah #/etc/init.d/open-iscsi restart.
 

48. Setelah merestart, hubungkan antara debian dengan server centos, dengan perintah #isciadm -m discovery -t sendtargets -p (IP server).
 

49. Lalu untuk melihat, ketikan perintah #iscsiadm -m node -o show.
 

50. Lalu coba login ke server centos dengan perintah #iscsiadm -m node --login.
 

51. Lalu coba lihat harddisk menggunakan iscsi intitiator debian, dengan perintah
 

(PADA WINDOWS 7)
52. Pertama-tama pada windows 7, lakukan setting IP address.
 

53. Setelah selesai melakukan setting IP address, buka program bernama iSCSI initiator yang berada di control panel, atau bisa juga di cari di run.
 

54. Setelah itu pada kolom target, masukan IP address server centos, dan klik quick connect.
 

55. Lalu akan muncul kotak seperti dibawah ini, yang artinya kita kemungkinan bisa terhubung dengan server centos, lalu klik done.
 

56. Lalu setelah itu klik connect untuk menghubungkan antara windows dengan server centos tersebut.
 

57. Lalu akan muncul kotak connect to target, pilih pada pilihan advanced untuk memasukan password karna settingan dari awal kita sudah menggunakan username dan password untuk login.
 

58. Beri tanda centang pada tulisan enable chap log on, dan masukan username dan target secret (password), setelah itu klik ok.
 

59. Lalu klik ok.
 

60. Dan akan terlihat status antara ISCSI initiator dengan ISCSI target sudah connected, yang artinya sudah terhubung.
 

61. Setelah itu berpindah ke tab lainnya, tepatnya pada volumes and devices, klik auto configures untuk mengkonfigurasi harddisk ISCSI tersebut.
 

62. Setelah itu akan muncul kotak initialize disk, klik ok.
 

63. Lalu masuk ke disk management, dan akan terlihat partisi kosong yang belum terlalokasi, klik kanan lalu pilih new simple volume.
 

64. Lalu akan muncul kotak new simple volume wizard, klik next.
 

65. Lalu akan muncul kotak specify volume size, biarkan tetap seperti itu saja kapasitasnya, lalu klik next.
 

66. Setelah itu akan muncul kotak assign drive letter or path, anda bisa memilih drive letter sesuai keinginan anda. Lalu klik next.
 
 
67. Lalu akan muncul kotak format partition, klik next.
 

68. Setelah selesai mengatur untuk volume tersebut, akan muncul kotak completing the new Simple Volume Wizard. Langsung saja klik finish.
 

69. Lalu setelah itu keluar ke desktop, dan akan terlihat kotak new volume, yang artinya kita sudah berhasil memasang harddisk ISCSI pada ISCSI initiator windows.
 

70. Setelah itu coba masuk ke windows explorer, dan akan terlihat partisi ISCSI yang sebenarnya tidak berada di CPU itu, tetapi seolah-olah harddisk tersebut berada pada CPU tersebut.
 

71. Lalu coba masuk ke harddisk ISCSI tersebut dan coba buat sebuah file untuk pengetesan.
 

(PADA DEBIAN)
72. Buat sebuat direktori yang fungsinya untuk di mount dengan /dev/sdb1, diawali dengan /media, karena pada settingan di server centos kita membuat direktori selalu di dalam direktori /media. Dengan perintah #mkdir /media/(nama file).
 

73. Setelah itu lakukan mount antara /dev/sdb1 dengan direktori yang baru anda buat. Dengan perintah #mount /dev/sdb1/media/(nama file tadi).
 

74. Lalu coba masuk ke direktori yang baru anda buat. Dengan perintah #cd /media/(nama file tadi).
 

75. Setelah masuk/sudah berada di direktori yang baru dibuat, disini anda dapat melihat file yang dibuat oleh windows. Ketikan perintah #ls.
 

76. Dan akan terlihat file yang tadi dibuat di windows kini ISCSI initiator debian pun bisa melihatnya, yang artinya proses ISCSI target dan ISCSI initiator sudah berhasil kita lakukan.
 

Screenshoot by : Andrian Muljadi, XI TKJ A, SMKN 1 Kota Bekasi

No comments :

Post a Comment